Monday, September 12, 2011

KAYA HARTA....., APAKAH MENJAMIN KEBAHAGIAAN...?????

oleh Firmansyah Al-Bantani pada 03 Mei 2011 jam 17:10
Di zaman seperti sekarang ini, banyak orang mengatakan 'Mencari yang haram aja susah, apalagi mencari yang halal' sehingga mencarinya dengan segala cara, mengejar materi yang penting pokoknya dapat. yang penting, kaya. Mengabaikan yang halal dan haram seolah menjadi lumrah. Namun bila kita cermati secara seksama harta yang banyak berarti kemudahan, kesenangan, menghadirkan kegembiraan berujung derita karena didapat dari sumber yang haram. Demikian juga yang hartanya sedikit, susah, tidak menyenangkan ternyata akhirnya membahagiakan karena didapat dari sumber yang halal maka akan mendatang keberkahan, kesehatan dan kebaikan bagi kita, keluarga kita serta orang-orang lingkungan sekitarnya.

'Akan datang suatu zaman manusia dimana cita-cita mereka untuk kepentingan perut mereka, kemuliaan mereka dilihat dari atribut perhiasan mereka, kiblat mereka adalah perempuan yang molek dan agama mereka adalah uang dan harta benda, mereka itulah seburuk-buruknya generasi. Dan tidak ada kebaikan disisi Allah.' (HR. ad-Dailami).

Kekayaan tidak menjamin hidup kita bahagia, sebagaimana kemiskinan bukan jaminan hidup kita susah. Namun jika kita menjadi orang kaya yang berkah karena kekayaan yang menghadirkan segala kebaikan, menghapus kegelisahan, menghilangkan keputusasaan, menambah optimis, menjadikan hidup kita lebih indah, lebih sehat, menenteramkan hati dan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah maka itulah kebahagiaan yang hakiki dalam hidup kita. Teman, Mari kita sama2 berdoa memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rizki yang membawa keberkahan untuk kita dan keluarga kita.

'Ya Allah, curahkanlah keberkahan dari apa-apa yang telah Engkau berikan rizki kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.' (HR. Ibnu As-Sani).

Wassalam,

KETIKA TUKANG CUKUR SEDANG MENCARI TUHANNYA.......

oleh Firmansyah Al-Bantani pada 21 Mei 2011 jam 13:58
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada?
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar?? Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan.

Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker- istilah jawa-nya”, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”,

Si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

" DIMANAKAH HATI KITA KAN BERLABUH...??????


oleh Firmansyah Al-Bantani pada 12 April 2011 jam 18:09
Allah telah ciptakan manusia ini dengan banyak kemampuan yang ia miliki. Ia berikan banyak fasilitas yang ada pada tubuh manusia. Dengan tangannya, manusia mampu membuat sesuatu yang menakjubkan. Dengan... otaknya, ia mencetuskan teori-teori pengetahuan yang begitu luar biasa. Namun, marilah kita amati salah satu dari sekian kemampuan kita, yaitu kemampuan berpikir, melihat dan mendengar! Saudaraku…! Dalam sebuah ayat-Nya. Allah swt berfirman : قُلْ هُوَ الَّذِيْ أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَاْلأَبْصَارَ وَاْلأَفْئِدَةَ قَلِيْلاً مَا تَشْكُرُوْنَ “Katakanlah! Dia (Allah) yang telah menciptakan kalian, dan Ia jadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan dan hati (pikiran). (namun) Amat sedikit yang kalian syukuri.” Qs. Al-Mulk (67) : 23 Allah swt menyebut pendengaran dan penglihatan sebelum pikiran, karena demikianlah proses berpikir manusia. Ya… melihat, mendengar lalu berfikir. Dan melihat, mendengar serta berpikir dalam ayat ini berkaitan dengan status kita di hadapan Allah kelak, saudaraku… Bagaimana reaksi kita tatkala melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang amat banyak di sekitar kita? atau ketika kita mendengar ayat-ayat-Nya? Dan bagaimana sikap kita saat Allah melimpahruahkan harta kepada kita? Dan bagaimana sikap kita saat Ia “cicipkan” sedikit__ azab-Nya yang berwujud musibah? Saudaraku…! Tak salah kalau sebuah pepatah Inggris mengatakan, “Heart is King” (hati adalah raja). Karena hati inilah yang menentukan segala perbuatan kita. Bila hati seseorang itu “berlabuh” kepada Allah ia selalu beribadah, berzikir dan berdo’a, ia tak pernah melupakan-Nya, niscaya ia menjadi hati yang lembut, baik dan meridhakan Pemeliharanya. Sebaliknya, hati yang selalu bermaksiat, lalai, meremehkan, bahkan berani menentang Allah atau enggan mendengarkan ayat-ayat suci-Nya, maka tak ubahnya ia adalah hati yang culas, jahat, yang selalu membuat murka Penciptanya. Dan itulah, hati yang ‘’berlabuh’’ kepada rayuan syaithan pujaanya. Saudaraku…! Kini, sudah saatnya kita introspeksi diri, mengamati kondisi kita masing-masing! Mungkinkah terlampau jauh dari-Nya? Dimanakah hati kita “berlabuh’’? Di “pelabuhan’’ Allah-kah…? Atau di “pelabuhan” syaithan terkutuk? Andaikan hati kita telah lama membengkok, marilah kita benahi dan luruskan kembali! Marilah kita mohon ampunan-Nya, ridha-Nya dan belas kasih-Nya! Saudaraku…! Akhir kata, tiada air mata yang lebih mulia kecuali tatkala ia menetes karena menyesali segala dosa… tatkala kita bersimpuh, bertaubat atas “kebengkokan’’ hati kita selama ini. ” وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ “ ‘’Dan mohonlah ampun kalian kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’’ QS. Al-muzzammil (73) : 20

Sunday, September 11, 2011

RUMAHKU ADALAH SURGA BAGIKU

Baity jannaty” adalah sebuah ungkapan yang biasa digunakan oleh umat Islam untuk menggambarkan betapa indahnya suasana suatu kediaman, tidak ada yang lebih indah dari surga, karena surga adalah puncak dari keindahan yang diciptakan oleh Yang Maha Indah.
Dalam beberapa literatur digambarkan bahwa kediaman sang Rasul pilihan ini sungguh sangat sederhana, bahkan jauh dari kesan sebagai kediaman seorang manusia pilihan. Hanya sepetak kamar, dengan beberapa peralatan rumah tangga dan sebuah tempat tidur didalamnya, yang kemudian tempat itu dijadikan juga sebagai pusaranya. Kalau anda penasaran dengan keadaan rumah Rasulullah, ada sebuah ilustrasi yang dibuat oleh Bahi Mashat yang menggambarkan kediaman Nabi Muhammad. SAW.
Dalam beberapa hadits dijelaskan bahwa seringkali Rasulullah SAW melakukan shalat sunnah dikediaman beliau, baru kemudian berangkat menuju masjid untuk menunaikan shalat wajib. Bahkan dalam suatu kesempatan Rasulullah SAW memerintahkan para shahabat agar melaksanakan sebagian ibadahnya dirumah masing-masing, agar rumahnya tidak menjadi seperti kuburan.
Rumah yang seperti kuburan sudah pasti tidak akan seperti surga, dan sudah bisa dipastikan juga akan membuat penghuninya tidak betah tinggal dirumah seperti itu. Maka memang sebaiknya rumah kediaman juga harus diprioritaskan untuk mendapatkan perlakuan istimewa, yaitu melaksanakan sebagian ibadah sunnah dirumah. Dari kegiatan ibadah itu tadi, rumah kediaman lambat laun akan menjadi surga dan kita betah tinggal didalamnya.

Jangan Pernah Mengeluh, Jalani Hidup Apa adanya.....

Dapet SMS dari seseorang indah banget men !!!
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar
Namun , Dia memberi kaktus berduri
Ak munta pada Allah hewan mungil nan cantik
Namun, Dia memberiku Ulat berbulu
Aku sempat sedih kecewa dan protes
Betapa tidak adilnya ini  . . .
Namun kemudian ,
Kaktus itu berbunga sangat indah
Dan Ulatpun berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik
Itulah jalan Allah
Indah pada waktunya
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan
Tapi Allah memberi apa yang kita perlukan
Walau kadan sedih,kecawa dan terluka
Tapi jauh diatas segalanya
Allahu akbar … !
Masihkah kita mengharap pada yang lain ?
Semoga kita termasuk golongan orang yang bersyukur . Amin !
Yah…. memang kadang sesuatu yang terjadi pada kita adalah jauh dari apa yang kita harapkan sebelumnya , tapi sebenarnya itulah hal yang terbaik pada kita .  Tak dipungkiri , kita kadang masih sering mengeluh dengan apa yang ada pada diri kita.  Kita tidak puas dengan apa yang diberikanNya.
Bisa saja kita mencintai sesuatu tetapi ternyata itulah yang buruk di mata Allah dan adakalanaya kita membensi sesuatu tapi ternyata tanpa kita sadar itulah hal yang dia ridhoi dan akan mendatangkan kebaikan kita .

Jangan kau Sia-siakan Waktumu Di Depan Facebook

oleh Firmansyah Al-Bantani pada 05 September 2011 jam 23:20

Tmn, inilah yang prlu kt ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan, “Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas, “Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.
Oleh karena itu, jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama, yang tentu saja dengan bekal ini akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خيْرُ النّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النّعَمِ
“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.

EDELWEISS....OH EDELWEISS

Mungkin apa yang telah q lakukan terlalu dalam hingga buat kamu terluka dan tetap terhadap pendirianmu bahwa sikap yang kamu ambil adalah benar, q tak akan memaksa kamu lagi...
karena mereka jauh lebih membutuhkan kamu...
jauh lebih mengerti kamu dan jauh lebih memberi cinta dan sayang terhadapmu..
mungkin rasa sayang q ,rindu q,sakit q sedih q tak akan mampu membuatmu menangis..
Dan membuat q berarti dimatamu..
Sejauh apapun q berlari dan mencoba merangkulmu semua itu tak akan mampu buat q menjadi yang pertama dihatimu..
Tak akan mampu menukar senyum yang kamu lemparkan ke mereka
kebahagiaan yang kamu rasakan bila bersama mereka..
Dan mungkin jauh lebih baik q simpan rapat apa yang kurasa sendiri
mungkin itu akan jauh lebih baiik walau ada rasa tidak adil yang kurasa..
sampai kapanpun q bukan orang yang membuatmu menangis dan merasa bersalah ketika q menangis karenamu....


Firmansyah Al-Bantani

JILBAB ANTARA STYLE DAN KEWAJIBAN

UNTUKMU, WAHAI WANITAKU.....!!!!

oleh Firmansyah Al-Bantani pada 09 September 2011 jam 18:06
Kamu adalah wanitat yg bkn skedar wanita....
Jadilah kmu wanita yg mnjadi perhiasan dunia, dan bkan wanita yg mnjadi SAMPAH DUNIA......!!!!!
Krna engkaulah tulang rusuk'y laki2, tanpamu hai wanita, laki2 ta kan sempurna.....!!!!
Hai wanitaku.......sadarlah.....krna sesungguhnya engkau adalah tiang'y agama, insan yg pling mulia & berjasa......bkan sekedar pemanis cinta & nafsu belaka....!!!!
Oleh krna itu, bangkitlah hai wanitaku....... untuk mnjadi wanita sholehah, agar tegaklah agama & negaramu.....!!!!!
Semoga Ridho Allah menyertaimu hai wanitaku.....!!!!
Aamiin....